Jakarta, Tampaknya bukan hanya wanita yang harus mengkhawatirkan masa reproduksi mereka yang terbatas. Sebuah studi baru menemukan bahwa kualitas sperma pria juga terlihat mulai menurun setelah mencapai usia 35 tahun.
Sebenarnya isu tentang penurunan kualitas dan kuantitas sperma seiring dengan pertambahan usia ini selalu berujung pada kontroversi.
"Namun ada sejumlah bukti epidemiologis yang mengatakan bahwa pria yang lebih tua kesulitan untuk menghasilkan seorang anak, terlepas berapapun usia istrinya, dan semakin tua usia seorang pria maka risiko pasangannya untuk mengalami keguguran juga meningkat," ungkap seorang pakar kesuburan dari University of Sheffield, UK, Allan Pacey.
Belum lagi pria tua juga berisiko tinggi memiliki anak yang mengidap kelainan genetik.
Untuk memastikannya, Bronte A. Stone, Ph.D. dari Reproductive Technology Laboratories di Los Angeles dan rekan-rekannya menganalisis sampel sperma dari 5.081 pria berusia antara 16-72 tahun.
Peneliti pun dapat memastikan adanya penurunan kualitas dan kuantitas sperma ketika usia partisipan melewati 35 tahun, kendati beberapa studi sebelumnya menunjukkan bahwa penurunan kualitas maupun kuantitas air mani tersebut takkan terjadi hingga lima tahun kemudian. Demikian dilansir Newscientist, Minggu (28/7/2013).
"Tapi berapapun usianya, pesan yang ingin disampaikan studi ini dan beberapa studi lainnya adalah pria perlu aware dengan perubahan sistem reproduksinya yang berkaitan dengan usia dan jika mereka ingin menjadi seorang ayah, mereka tak boleh terlambat," timpal Pacey.
Studi ini juga menemukan penurunan rasio kromosom Y pada sperma ketika seorang pria menginjak usia 55 tahun, walaupun peneliti tak tahu apa sebabnya.
Padahal peningkatan proporsi sperma yang membawa kromosom X sama artinya para ayah akan lebih banyak memiliki anak perempuan daripada anak laki-laki.
SUMBER
No comments:
Post a Comment