Tim peneliti dari University of Maryland, Amerika Serikat (AS), menyatakan bahwa nyamuk memiliki daya tahan tubuh yang kuat, sehingga tidak mudah mabuk meski dicekoki kadar alkohol tinggi. Guna mengungkap kebenarannya, para ilmuwan pun melakukan serangkaian uji coba di sebuah laboratorium.
Mereka semprotkan uap alkohol ke berbagai jenis serangga untuk mengukur sensitifitasnya terhadap paparan alkohol dengan sebuah alat yang bernama inebriometer.Hasilnya, kumbang masih mampu bertahan hingga kadar alkohol mencapai 60 persen. Sementara, lebah madu terbang naik-turun setelah terpapar uap alkohol. Sedangkan, lalat buah juga terlihat sulit berdiri tegak setelah terkena uap alkohol.
Sebagai pembanding, otak manusia yang doyan mabuk saja sulit untuk mengontrol kadar alkohol sampai 60 persen.
“Katakanlah peminum kelas berat yang sanggup menghabiskan 10 gelas bir, paling banter kadar alkohol di dalam darahnya hanya 0,2 persen,” ujar entomologi Michael Raupp, seperti dikutip dari Popsci, Minggu (28/7/2013).
Sementara, bagi nyamuk darah dengan kandungan alkohol sebesar 0,2 persen itu rasanya kurang lebih sama dengan minum bir yang sudah diencerkan sebanyak 25 kali. Jelas itu tidak memiliki pengaruh yang signifikan bagi serangga seukuran nyamuk. Ada dua alasan yang bisa menjelaskan mengapa hal tersebut tidak berpengaruh bagi nyamuk.
Pertama, nyamuk terkadang mengonsumsi buah dan tanaman yang mengalami fermentasi. Di mana, keduanya memiliki kandungan alkohol sebesar satu persen. Sehingga, besar kemungkinan mereka dapat toleransi terhadap alkohol yang ada karena sudah terbiasa mencicipinya.
Kedua, tubuh nyamuk cairan berupa alkohol dan lainnya yang non-darah akan dialirkan ke kantung penyimpanannya. Nah, di dalam kantong penyimpanan itu lah enzim-enzim akan memecah semua cairan non-darah tersebut sebelum dialirkan ke sistem saraf. (amr) SUMBER
No comments:
Post a Comment